Selasa, 06 September 2011

cara membaca aura seseorang

Bukan semata-mata keahlian para pewaskita, setiap orang sebenarnya bisa. Bisa dilihat secara intuitif bila memang memiliki intuisi yang tajam, dan melalui latihan yang memungkinkan anda bisa memandangnya secara obyektif. Secara intuitif, aura bisa dilihat melalui mata hati. Tapi cara ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki intuisi tajam, mereka mungkin mampu melihat aura orang lain, atau bahkan aura dirinya sendiri. Bila anda ingin melihat aura secara obyektif, anda bisa mencoba melatihnya sendiri atau berkelompok dengan cara :
  • Coba melihat seseorang yang berdiri di depan dinding berwarna polos cerah, misalnya putih, broken white atau cream muda.
  • Usahakan cahaya ruangan tidak terlalu terang atau agak redup, dan jangan memakai lampu neon.
  • Usahakan jarak anda dengan orang yang dilihat ± 3-4 meter.
  • Pusatkan pandangan mata terutama ke daerah sekitar kepala sampai ke bahu. Aura di daerah ini biasanya paling mudah ditangkap mata.
  • Perhatikan warna yang muncul di sekeliling kepala sampai bahu, atau sampai lengan bagian atas.
  • Hindari melihat langsung ke orang yang sedang anda amati, tapi lihat di sebelah belakang kepalanya atau arahkan mata ke dinding di belakang kepalanya. Kita harus melihat seolah orang itu diterangi dari belakang. Pada umumnya para pemula akan segera melihat warna kuning samar atau putih keabuan muncul di sekitar kepala sampai bahu atas.
  • Pertahankan mata ke fokus yang sudah kita tangkap. Semakin lama warna akan semakin tampak nyata, bahkan dengan ketebalannya yang berkisar antara 2–3 cm. Ada kalanya warna tertangkap akan hilang dalam sekejap, lalu muncul lagi. Ini terjadi karena mata kita belum terbiasa melakukannya.
  • Ingat bahwa tidak semua orang menangkap warna yang serupa. Mungkin saja mereka menangkap warna yang berbeda. Tapi untuk obyek yang sama, biasanya warna yang paling dominan lah yang muncul dengan nyata.
  • Bila saat melihat obyek kita melakukan pernafasan dengan lebih keras, maka warna aura akan terlihat lebih cemerlang dan ketebalannya mengembang. Bila sedang menarik nafas, warnanya lebih redup serta ketebalannya berkurang.
  • Bila kita sudah berhasil menangkap warna dan bentuk aura pada kepala dan tubuh seseorang, maka saat kita menengok ke arah lain, bentuk dan warna aura yang sudah kita tangkap itu akan berpindah mengikuti arah pandangan kita. Itu berarti kita sudah berhasil merekam apa yang dilihat, dalam beberapa saat warna itu masih mengendap dalam penglihatan kita.
  • Untuk melihat aura sendiri, lakukan hal yang sama di depan cermin dan tatap tubuh kita sebagaimana kita melihat aura pada tubuh orang lain.

Membaca Aura
Membaca Aura
Setelah berhasil menangkap warna aura, apa kita mampu membaca, menafsirkan dan mencari artinya? Sekedar gambaran secara garis besar mungkin saja, tapi tidak berarti warna itu memberi gambaran yang mutlak dan akurat. Karena warna aura dasar kita sebenarnya tidak berbeda jauh dengan warna ketujuh chakra yang ada dalam tubuh manusia, maka membaca warna aura sebenarnya lebih merupakan penafsiran karakter dari chakra mayor yang ada dalam tubuh. Bila dihubungkan dengan kondisi kesehatan, maka bentuk aura yang berlekuk atau berlubang biasa menandakan organ yang berdekatan dengan aura itu terganggu Secara garis besar, arti dari warna aura dapat ditafsirkan sebagai berikut :
Merah
Ialah warna energi yang kuat, simbol api yang merupakan energi daya hidup. Orang yang memiliki warna aura dominan ini bisa ditafsirkan sebagai orang yang enerjik, memiliki jiwa kepemimpinan, berani, penuh kegembiraan, memiliki kondisi fisik yang prima, pekerja keras, memiliki vitalitas tinggi.
Warna merah tua bisa mencerminkan rasa amarah, kebencian, cinta, nafsu dan kehendak yang kuat, agresif, impulsif serta gairah yang menyala.
Oranye
Orang tersebut bersifat produktif, berpikir positif, suka berpetualang dan tantangan
Warna oranye keruh dapat diartikan mencerminkan kesombongan, suka pamer, kecemasan atau kesia-siaan, serta kecerdasan yang rendah.
Kuning
Orang yang penuh kehangatan, optimistis, kreatif, gembira, murah hati, senang menghibur dan belajar.
Warna kuning gelap kecoklatan bisa ditafsirkan berintelektualitas tinggi, memiliki daya analisis, logis, bersikap jujur,perfeksionis,kokoh dalam pikiran dan perbuatan
Hijau
Orang yang tinggi rasa sosialnya, menyukai keselarasan, senang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, memiliki kekuatan penyembuhan.
Warna hijau gelap ditafsirkan sebagai seorang yang materialistis, ambisius, memiliki pola pikir cepat, mencerminkan keirian hati, keraguan dan kecurigaan.
Biru
Orang yang senang menolong, penuh kasih, penuh perhatian, setia, penuh kedamaian, memiliki kekuatan mental yang kuat, memiliki kecerdasan.
Warna biru tua ditafsirkan sebagai orang yang memiliki perasaan yang dalam, pencari kebenaran, introvert, memiliki cita rasa artistik dan memiliki penilaian yang mendalam.
Nila/Ungu Muda
Orang yang memiliki kebijaksanaan, intuitif, magis, karismatik, memiliki visi ke masa depan, penemu yang inovatif. Menunjukkan ciri kerohanian, memiliki penguasaan diri yang baik, penuh kehangatan, mencerminkan kemandirian, kese-imbangan jasmani dan rohani, keseimbangan hati dan pikiran, selaras dengan alam
Warna nila yang lebih keruh bisa diartikan sebagai kecenderungan ke arah sikap sombong, merasa tidak dimengerti oleh lingkungan terdekat.
Ungu
Orang yang telah mencapai tingkat kerohanian yang tinggi, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, memiliki kesadaran kosmis.
Merah Muda/Pink
Orang yang penuh imajinasi, penuh fantasi, pemimpi, lembut, memiliki kreativitas, sensitif, mudah terluka perasaannya, mencerminkan kebahagiaan, kenyamanan, kelembutan hati, rasa setia kawan, sopan, cinta kesenian dan keindahan, memiliki rasa cinta tanpa pamrih.
Warna pink yang lebih keruh bisa diartikan sebagai sikap ketidakmatangan, juga perasaan jatuh cinta.
Putih
Orang yang memiliki kemampuan spiritual, kemampuan penyembuhan, memiliki ketenangan, orang yang sudah mencapai pencerahan, hubungan dengan Tuhan yang dominan.
Keemasan
Mencerminkan energi rohani yang dinamis dan keselarasan yang optimal, semangat yang kuat dan inspirasi yang hebat.
Abu-Abu
Abu-abu keperakan mencerminkan peningkatan ke arah kemampuan bawaan, bangkitnya energi kewanitaan, kemampuan yang intuitif dan khayalan kreatif.
Warna abu-abu keruh mencerminkan ketidak seimbangan fisik, kemurungan dan menunjukkan tingkat energi yang rendah.
Coklat
Menunjukkan kekurangan kebijakan, mementingkan diri sendiri, egois dan pelit.
Hitam
Warna yang paling membingungkan. Sering diartikan sebagai indikasi kematian atau penyakit yang mengerikan. Bisa juga diartikan ketidak seimbangan, atau memperlihatkan lubang-lubang dalam medan aura seseorang.
Aura seseorang biasanya tidak berwarna secara jelas dan tegas, tapi merupakan warna yang membaur, hanya saja bisa dilihat salah satu warna atau lebih, yang lebih dominan daripada yang lain. Meski kita mampu melihat warna aura, terlebih lagi bila melalui foto Kirlian, dimana warna aura seluruh tubuh bisa ditangkap kamera, tapi itu tidak bisa didefinisikan sebagai sesuatu yang pasti. Karena warna aura seseorang seringkali berubah-ubah, bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain emosi, pikiran, jasmani dan rohani.Apapun warna yang ditangkap, jangan menilai orang berdasarkan pengamatan. Warna yang ditangkap dalam sesaat tak berarti jadi warna yang permanen untuk kurun waktu tertentu. Begitu juga warna aura yang satu belum tentu lebih baik dari warna yang lain.
Mampu melihat aura seseorang cukup hanya untuk sekedar tahu, karena daya tangkap penglihatan seorang dengan yang lain mungkin tak selalu sama. Alangkah baiknya bila memandang seseorang berdasarkan pancaran kepribadian yang ditampilkannya, bukan dari sekedar aura yang ditangkap saat itu. Memang tak bisa dipungkiri bahwa adakalanya orang yang memang baik kepribadiannya, demikian juga yang terlihat dari warna auranya. Tepat dan selaras.